Sabtu, 28 Desember 2013

Khutbah Jumat Tema "Pemuda"

Share On Facebook ! Tweet This ! Share On Google Plus ! Pin It ! Share On Tumblr ! Share On Reddit ! Share On Linkedin ! Share On StumbleUpon !

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

اَلْحَمْدُ ِللهِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ الدَّائِمِ الْعَالِمِ الْقَدِيْمِ، الْقَوِيِّ الْغَنِيِّ الْحَكِيْمِ. أَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الأَعْلَى الْعَظِيْمِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الرَّؤُوْفُ بِأُمَّتِهِ الرَّحِيْمِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ ذَوِى الإِسْتِقَامَةِ وَالتَّقْوِيْمِ. 
{أَمَّا بَعْدُ}فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
معاشر المسلمين المعتكِفين رحمكم الله
Marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah SWT. dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Pada kesempatan ini, kami ingin berbicara tentang “Potensi Pemuda dan Tanggung Jawabnya dalam Kehidupan.” Sengaja kami bawa tema ini mengingat betapa pentingnya peranan pemuda dalam mengisi kehidupan masyarakat.

Kaum Muslimin yang berbahagia!
Masa muda merupakan rangkaian hidup manuisa yang nantinya akan berkembang menjadi dewasa dan akan berlanjut menjadi masa tua. Dan ternyata proses perkembangan hidup manusia tidaklah berlangsung mulus saja. Tidak semua orang dapat meniti jembatan hidupnya dengan baik dan mulus, tetapi ada masa sukar, penuh dengan badai dan topan, penuh keguncangan, kebimbangan dan kekecewaan. Dan masa-masa seperti itu menurut pengalaman dan penyelidikan adalah masa muda.
Memang pada masa itu manusia dihadapkan pada tantangan yang banyak sekali, baik dari dirinya sendiri atau dari luar dirinya, sehingga dengan demikian banyak sekali pemuda kita yang tidak sanggup menghadapi kenyataan hidup yang dialaminya, akhirnya mereka menjadi pemuda yang kehilangan harapan masa depan, menjadi pemuda yang loyo, pemuda yang nganggur, pemuda yang frustasi, dan lain sebagainya.
          Idialisme kepemudaan lari dari jiwanya, harapan untuk meraih prestasi dimasa depan lenyap dari pandangannya, tiada semangat dan usaha untuk mengubah nasibnya, karena beranggapan bahwa jalan menuju kebahagiaan tertutup dengan dinding besi yang tidak mungkin dapat dirobohkan lagi.
          Dilain fihak para pemuda kita terperosok kedalam jurang kesesatan, menjadi korban minuman keras, pergaulan bebas, menghisap ganja, morfin, merampok, dan lain sebagainya, sehingga mereka sama sekali tidak dapat diharapkan menjadi tiang-tiang bangsa dan negara yang kokoh, yang akan mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi negara dan bangsa. Bahkan kehadiran mereka kedalam kancah kehidupan hanya menimbulkan ketimpangan sosial dan kekacauan hidup bermasyarakat.

Kaum Muslimin sidang jum’at yang berbahagia!
Oleh karena itu pemuda sangat membutuhkan adanya bimbingan dan pengarahan yang serius dari orang tua, para pendidik, alim ulama, dan pemimpin masayarakat. Bimbingan tersebut berupa ajaran agama yang ditanamkan dalam jiwa mereka secara terus menerus, sebab agama merupakan pelita yang menerangi kehidupan. Agama dapat mengatasi beban penderitaan yang dihadapi manusia. Agama melarang manusia untuk melakukan hal-hal yang negatif, yang merugikan, baik bagi dirinya sendiri atau orang lain. Sifat-sifat rendah seperti putus asa, bunuh diri, pengecut, membabi buta, merupakan moral-moral kerdil yang bertentangan dengan norma-norma agama.
Maka dengan sendirinya pemuda yang ditatar dengan ajaran agama sejak dini akan sanggup dan tangguh menghadapi pergolakan hidup yang beraneka ragam bentuknya. Mereka tidak mudah terbawa arus kenyataan hidup yang dihadapinya. Segala persoalan hidup dapat diatasi dengan kesabaran jiwa dan kedewasaan berfikir yang didasari iman yang kuat kepada Allah. Begitu pula pemuda yang ditatar dengan agama tidak mudah terpengaruh kepada kebudayaan luar yang merusak citra kepemudaannya, mereka tetap berjuang melawan hawa nafsu dan setan yang akan menjerumuskan kedalam kesesatan.
           
Kaum Muslimin yang berbahagia!
Kita sebagai kawula muda hendaknya menyadari bahwa masa muda bukanlah kesempatan untuk berleha-leha, menggunakan kesempatan untuk melakukan perbuatan maksiat, atau menganggur, tetapi masa muda hendaknya diisi dengan cita-cita (idialisme) serta semangat yang berkobar untuk meraih prestasi yang baik dimasa mendatang. Maka dari itu pemuda harus berhati baja dalam meniti ujian hidup. Pemuda harus memiliki harapan besar untuk hari esok. Pemuda tidak boleh putus asa dalam menghadapi kesulitan, pemuda harus mampu dan tangguh menghadapi pengaruh-pengaruh yang dilancarkan oleh setan yang bertujuan merobek-robek kehormatan kaum muda atau merusak kepribadiannya. Sebab Rasulullah saw, bersabda:
لايَكُنْ أَحَدُكُمْ إِمَّعَةً يَقُوْلُ أَنَا مَعَ النَّاسِ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسَنْتُ وَإِنْ أَسَاؤُوْا أَسَأْتُ وَلكِنْ وَطِّنُوْا أَنْفُسَكُمْ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَنْ تُحْسِنُوْا وَإِنْ أَسَاؤُوْا أَنْ تَجْتَنِبُوْا إِسَاءَتَهُمْ
          Artinya: Janganlah kalian menjadi bunglon (tidak punya pendirian) yang mengatakan aku bersama manusia, jika manusia berbuat baik akupun berbuat baik. Jika tidak akupun tidak. Tetapi latihlah diri kalian untuk berlaku baik bersama orang banyak yang melakukan kebaikan. Jauhilah kejahatan, jika hal itu sampai menjadi kebiasaan orang banyak.

معاشر المسلمين المعتكِفين رحمكم الله
Jika para ulama dan pejuang-pejuang islam dimasa lampau sudah berjuang dengan sekuat tenaga dan kemampuan yang ada untuk mempertahankan kebenaran dan menumbangkan kebathilan, maka perjuangan dan jasa-jasa beliau yang agung itu bukanlah sekedar kenangan hampa, tapi merupakan mata rantai sejarah yang dilanjutkan oleh generasi masa kini dan masa mendatang. Karena generasi mudalah tumpuhan harapan dan cita-cita masyarakat yang diharapkan dapat mengisi kehidupan mereka dengan kedamaian dan kebahagiaan.
Karena itu kita sebagai generasi muda harus sadar dan waspada terhadap agama, diri dan masa depan bangsa. Tidak menjadi generasi muda yang suka membusungkan dada, melongok jasa kebesaran orang tua dan nenek moyang dimasa lampau. Tetapi generasi muda harus mampu menentukan sikap sendiri untuk mencontoh perjuangan Nabi, para ulama para pejuang agama dan bangsa, bagaimana mereka dapat berhasil menaburkan bibit keimanan dan akhlaq yang mulia di tengah-tengah masyarakat.
Imam Mushthofa Ghulaiyin dalam kitabnya ‘Iddatun Nasyi’in memanggil generasi muda agar giat beramal dan berjuang, karena baik dan tidaknya keadaan bangsa dimasa mendatang bergantung pada keadaan generasi muda dimasa kini.
إِنَّ فِى يَدِكُمْ أَمْرَ الأُمَّةِ وَفِى إِقْدَامِكُمْ حَيَاتَهَا فَأَقْدِمُوْا إِقْدَامَ الأَسَدِ الْبَاسِلِ وَانْهَضُوْا نُهُوْضَ الرَّوَايَا تَحْتَ ذَاتِ الصَّلاصِلِ تَحْيَ بِكُمُ الأُمَّةُ
Artinya: Dalam tanganmulah wahai generasi muda urusan seluruh bangsa, dalam keberanianmu untuk melangkah kedepan, itulah letak kehidupan umat dan tanah air, oleh karenanya maka majulah kamu sejak sekarang ini bagaikan majunya seekor harimau yang gagah berani, yang tidak akan mundur setapakpun, bangkitlah bagaikan bangkitnya suatu kafilah yang berangkat menuju ke tempat perjuangan dengan penuh tanggung jawab dan amanat seluruh bangsa. Bersungguh sungguhlah dalam menegakkan kebenaran untuk mencapai kamajuan. Dengan usaha dan hasil karyamu, bangsa akan hidup dangan penuh kebahagiaan.

Pesan Imam Mushthofa Ghulaiyin tersebut perlu kita pegang teguh, agar kita benar-benar merupakan tiang bangsa yang kokoh, kreatif, dinamis, dan potensial.



Kaum Muslimin sidang jum’at yang berbahagia!
Kiranya sampai disini yang dapat kami sampaikan, semoga membawa guna dan manfaat bagi kita bersama.
{أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. وَلا تَهِنُوْا فِى ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ، إِنْ تَكُوْنُوْا تَأْلَمُوْنَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُوْنَ كَمَا تَأْلَمُوْنَ، وَتَرْجُوْنَ مِنَ اللهِ مَا لا يَرْجُوْنَ، وَكَانَ اللهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا}. بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنَا وَإِيَّاكُمْ بِالآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، إِنَّهُ تَعَالَى جَوَّادٌ كَرِيْمٌ، مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.

الخطبة الثانية 
اَلْحَمْدُ ِللهِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْهَادِىْ إِلَى رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِهِ. {أَمَّا بَعْدُ}
 فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، إِتَّقُوا اللهَ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى فِيْهِ بِمَلائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، وَثَلَّثَ بِكُمْ أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ جِنِّهِ وَإِنْسِهِ، فَقَالَ جَلَّ مِنْ قَائِلٍ عَلِيْمًا {إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ نَوِّرْ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ قُبُوْرَهُمْ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلأَحْيَاءِ وَيَسِّرْ لَهُمْ أُمُوْرَهُمْ. اَللّهُمَّ تُبْ عَلَى التَّائِبِينَ، وَاغْفِرْ ذُنُوْبَ الْمُذْنِبِينَ، وَاقْضِ الدَّيْنَ عَنِ الْمَدِيْنِينَ، وَاشْفِ مَرْضَى الْمُسْلِمِينَ، فِى بَرِّكَ وَبَحْرِكَ أَجْمَعِينَ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلا وَالْوَبَى وَالرِّبَا وَالزِّنَى وَالزَّلازِلَ وَالْمِحَنَ، وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا هذَا خَاصَّةً، وَعَنْ سَائِرِ بَلادِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّة،ً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ،رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
. عِبَادَ اللهِ، {إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ واَلإِحْسَانِ، وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
 وَأَوْفُوْا بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ، وَلا تَنْقُضُوا الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا، وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلا، إِنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْ

Author:

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright ©2016 Mahrus Salim • All Rights Reserved.
Template Design by BTDesigner • Powered by Blogger