KIYAI MA’SHUM LASEM
Dalam Buku manaqib mbah ma’sum lasem diceritakan. Suatu hari Syaikhona Kholil mengatakan kepada santrinya,”tolong buatkan aku kurungan ayam jago, sebab besok akan ada jagoan dari tanah jawa yang datang kesini”. Keesokan harinya, datanglah seorang pemuda bernama muhammadun – nama mbah ma’sum waktu muda- dari tanah jawa.
Oleh syaikhona kholil pemuda itu disuruh masuk kurungan ayam jago tersebut. Dengan takdim dan ketundukan pemuda itu masuk dan jongkok didalam kurungan jago tersebut. Kemudian syaikhona kholil mengatakan kepada santrinya, “inilah yang kumaksudkan sebagai ayam jago dari tanah jawi, yang nantinya akan menjadi jagoan tanah jawa.
Dikisahkan juga awal-awal nyanti mbah lasem diperintahkan mengajarkan alfiyah kepada santri syaikhona kholil di dalam kamar yang tidak ada penerangannya. Selain itu, mbah lasem hanya nyantri selama tiga bulan saja, boleh jadi setelah itu syaikhona kholil memintanya pulang. Nah, ketika hendak pulang, syaikhona kholil memanggilnya seraya mendoakannya dengan doa sapu jagad. Lalu, saat mbah maksum melangkah pergi beberapa meter; beliau dipanggil lagi oleh syaikhona kholil lalu didoakan dengan doa yang sama. Hal ini terjadi berulang hingga 17 kali.
sumber : Media Aula terbitan Desember 2016
SHARE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar