PELAKSANAAN
MODEL PEMBELAJARAN
PICTURE AND PICTURE TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
Penelitian ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Penelitian Tindakan Kelas
Semester VI
Dosen Pengampu:
Romi Fasla, M.PdI
Penulis:
Mahrus Salim
NIM.
20132010160
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM STAINU MALANG
Jl. Raya Kepuharjo Karangploso
Kabupaten Malang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Belajar fiqih adalah suatu keharusan bagi seorang muslim guna mencapai kesempurnaan ibadahnya, dalam penyampaian materinya dapat dilakukan melaui menghafal, membaca dan menganalisis
realita kehidupan akan tetapi tidak
sedikit peserta didik mengalami kejenuhan, mereka berasusmsi bahwa cara ibadah seperti
halnya wudhu sudah difahami walau tanpa di ketahui dasarnya yang sesuai syariat yang telah diajarkan oleh Rasulullah.
Pembelajaran Fiqih diarahkan untuk meningkatkan kualitas ibadah peserta didik sebab jika
baik ibadahnya barang tentu baik
pula kepribadiaannya, pembelajaran
seperti ceramah atau menghafal tidak cukup dan
cenderung statis bahkan belum dapat
menghasilkan pemahaman yang
komperhensif, sehigga perlu adanya media yang dapat mengambarkan secara nyata, baik
itu tata cara maupun urutannya
sebab sebagian besar materi ubudiyah
dalam fiqih memprioritaskan urutan atau tata tertib
sepert wudhu, sholat dan sebagainya.
Melalui media pembelajaran
yang mengunakan metode
picture and picture yang diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa pada materi
ubudiyah. Melalui metode ini siswa lebih antusias
mendengarkan dan cenderung menyenangkan.
Penelitian ini dilakukan di
TPQ At Taqwa Kelas 3 Karena Pemahaman Siswa terhadap Ilmu Fiqih
terutama Masalah Wudhu cenderung Kurang padahal Sebelum Menanyakan Sahnya Sholat Kita terlebih dahulu ditanya Sudah sempurnakah
wudhunya.
Untuk meningkatkan pemahaman
dan minat Siswa perlu adanya
perubahan tata cara mengajar
dengan mengganti metode yang baru, yaitu dengan mengunakan
metode picture and picture. Sehingga
siswa dapat tertarik dan mengamati
tata cara
wudhu yang benar.
Dalam
hal ini kami sebagai peneliti tertarik untuk mengangkat judul Penelitian
Tindakan Kelas, dengan judul ”Pelaksanaan Model
Pembelajaran Picture And Picture Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Siswa Kelas III di TPQ At Taqwa Giripurno Kota Batu ”.
1.2 Rumusan
masalah
Dari uraian
latar belakang masalah sebagaimana disebutkan diatas timbullah permaslahan yang
jika di rumuskan pada pertanyaan sebagai berikut ” Adakah Peningkatan hasil
belajar dalam pengajaran Materi Fiqih melalui pelaksanaan picture and picture
BAB: Whudu ” pada siswa kelas III TPQ At Taqwa Giripurno Kota Batu.
1.3 Tujuan
dan Manfaat Penelitian
Penelitian
ini pada subtansinya untuk menentukan jawaban di atas masalah-masalah yang
telah di kemukakan pada rumusan masalah tersebut.
Dengan
demikian tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Memberikan gambaran tentang pelaksanaan picture and
picture yang tepat untuk menjadikan siswa lebih tertarik dan aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
b.
Untuk mengetahui peranan pengajaran pelaksanaan picture
and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi Fiqih.
c.
Untuk mengerahui apakah pengajaran dengan Pelaksanaan
picture and picture dapat meningkatkan nilai mata pelajaran Fiqih.
Sejauh ini penulis
melihat bahwasanya sebagain besar siswa dalam melaksanakan Praktek Wudhu Masih
tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang di tetapkan , untuk itu penulis mencoba
mencri langkah penyelesaian masalah tersebut dengan pelaksanaan Metode Picture
and Picture pada bidang studi Fiqih Ubudiyah (Bab : Wudhu)
Adapun
manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini yakni Dengan pelaksanaan
Picture and Picture dapat meningkatkan
hasi belajar dan pemahaman siswa pada bidang studi Fiqih Ubudiyah (Bab:Wudhu) maka
hendaknya guru-guru bidng studi lain dapat mempertimbangkan metode ini, dalam
penerapan pola belajar mengajar selanjutnya.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Landasan Teori
Menurut
Istarani model pembelajaran
adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah
pembelajaran yang dilakukan
guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak
langsung dalam proses belajar mengajar.[1]
Sedangkan
Mohammad Ali menyatakan bahwa
model pembelajaran adalah suatu rencana atau
pola yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan mengarahkan pembelajaran di kelas atau di luar
kelas yang sesuai dengan karakteristik perkembangan dan karakteristik belajar siswa.[2]
Adapun
langkah-langkah dari pelaksanaan Picture and Picture ini
menurut Jamal Ma’mur Asmani terdapat tujuh langkah yaitu:
a.
Guru menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai.
Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apa
yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran
yang bersangkutan. Dengan demikian
maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana
yang harus dikuasainya.
Disamping itu guru juga harus
menyampaikan indikator-indikator
ketercapaian KD, sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh
peserta didik.
b.
Menyajikan
materi sebagai pengantar
Penyajian
materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan
dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari
sini. Karena guru dapat memberikan
motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum
siap. Dengan motivasi dan teknik
yang baik dalam pemberian materi akan menarik
minat siswa untuk belajar lebih
jauh tentang materi yang dipelajari.
c. Guru
menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
Dalam
proses penyajian materi,
guru mengajak siswa ikut terlibat aktif
dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya.
Dengan gambar kita akan
menghemat energi kita dan siswa
akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangan selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau mengganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan tertentu.
d. Guru
menunjuk / memanggil siswa secara bergantian untuk memasang / mengurutkan gambar gambar menjadi urutan yang logis.
Di langkah ini guru harus dapat melakukan
inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa
terhukum. Salah satu cara
adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang
harus menjalankan tugas yang harus diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada
diminta oleh siswa untuk diurutkan,
dibuat, atau di modifikasi.
e. menanyakan
alasan/dasar pemikiran dari urutan gambar tersebut.
Siswa
dilatih untuk mengemukan alasan pemikiran atau pendapat tentang urutan gambar tersebut.
Dalam langkah ini peran
guru sangatlah penting sebagai fasilitator dan motivator agar siswa berani mengemukakan pendapatnya.
f. Dari
alasan/urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi,
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam
proses ini guru harus memberikan penekanan-penekanan pada hal ingin
dicapai dengan meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui
bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan. Pastikan bahwa siswa telah
menguasai indikator yang telah ditetapkan.
g. Siswa
diajak untuk menyimpulkan/merangkum materi
yang baru saja diterimanya.
Kesimpulan
dan rangkuman dilakukan bersama dengan siswa.
Guru membantu dalam proses. Pembuatan kesimpulan dan
rangkuman. Apabila siswa belum mengerti
hal-hal apa
saja yang harus diperhatikan dalam pengamatan gambar tersebut guru memberikan penguatan kembali tentang gambar tersebut.[3]
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi yang
menjadi tempat penelitian tindakan kelas adalah di kelas III TPQ At Taqwa
Giripurno Kota Batu. Penulis memilih Lembaga pendidiakan tersebut melalui
beberapa pertimbangan sebagai berikut :
a. Penulis merupakan
salah satu tenaga pendidik di lembaga tersebut sehingga penulis mampu memahami
Karakteristik, serta proses pembelajaran lembaga tersebut.
b.
Penulis berharap mampu meningkatkan pemahamaman peserta
didik dalam memahami Materi Fiqih terutama bab Whudu secara konperhensif
berdasarkan Syariat yang telah di contohkan oleh Rosulullah berdasarkan Mahdzab
Syafiiyah.
Waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan penelitian ini adalah sekitar 3 kali tatap muka, pelaksanaannya
disesuaikan jadual pelajaran yang telah di tentukan di awal Semester.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas III TPQ At Taqwa Giripurno Kota Batu Tahun Pelajaran 2016/2016 yang
berjumlah 11 Orang siswa terdiri dari 8 Perempuan dan 3 Laki-laki. Alasan
pemilihan subjek penelitian adalah berdasarkan sampel kelas IV s/d VI yang mana
pemahaman tentang Tata cara Wudhu Masih Relatif Minim dengan Metode Sebelumnya.
Nomor |
Nama Siswa |
Jenis Kelamin |
|
Urut |
Induk |
||
1 |
112 |
Assaibatus Sifi Attaqillah |
Perempuan |
2 |
113 |
Dima Pratama |
Laki-laki |
3 |
115 |
Sifaul Ummah |
Perempuan |
4 |
116 |
Himatul Latifah |
Perempuan |
5 |
117 |
Vidia Mawar |
Perempuan |
6 |
118 |
Rendi Putra P |
Laki-laki |
7 |
119 |
Khoirun Nisa |
Perempuan |
8 |
120 |
Seftia Ningrum |
Perempuan |
9 |
122 |
Naila Iswa |
Perempuan |
10 |
126 |
Dea |
Laki-laki |
11 |
127 |
Syifaudin |
Perempuan |
Tabel
3.2 Data Jumlah Siswa TPQ At Taqwa Giripurno Kota Batu Kelas III
[1] Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif(Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran). (Medan: Media Persada, 2011), hlm. 1.
[2] Mohammad Ali, Modul Teori dan Praktek Pembelajaran Pendidikan Dasar, (Bandung: UPI Press, 2007), hlm. 120.
[3] Jamal M. Asmani, Tujuh Tips Aplikasi PAKEM, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hlm. 39.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar